Pages

Tuesday, November 1, 2011

The Balance in Life


Dalam perjalanan saya dengan mengendarai si kuning mr. Happy beberapa waktu lalu, saya merasa ada sesuatu yang kurang dengan motor saya.  Apaaa.. begitu,. Sudah saya coba lihat dan periksa, semua nya baik-baik saja. Hanya memang spion motor saya terpasang yang sebelah kanan saja. Beberapa hari sebelumnya sempat si kuning jatuh di parkiran, sehingga spion kiri pecah, dang rangkanya patah.  Al hasil, motor saya hanya memiliki satu spion.

Saya tetap melaju dgn mr. Happy. sebenarnya perjalanan baik-baik saja, mesin motor juga halus suaranya, lampupun normal nyalanya. Kemudi, termasuk keadaan jalan juga terbilang biasa, hanya dijalanan terlihat sedikit padat saja, dan ‘selip - menyelip’ diantara kendaraan lainpun sudah menjadi hal yang lumrah.

Namun saya tetap merasah kurang nyaman, ada sesuatu yang tidak mengenakkan hati, terutama ketika saya akan mendahului kendaraan didepan saya. Apalagi ketika saya mengambil jalan sebelah kiri, saat mencari  celah untuk si kuning, ada sesuatu yang tak enak, apaaa begitu..
Ditambah beberapa kali saya mendapat klakson dari kendaraan dibelakang sebelah kiri saya. Warning bagi saya ketika berpindah kebagian jalan kekiri dan kekanan.

Saya mencoba mencari apa yg mengganjal hati, sambil terus fokus pada kendara saya, sesekali melihat spion kanan ketika mendahului. Saencoba untu melirik spion kiri untuk memastikan kendaraan dibelakang kiri motor saya..... tapi tunggu.... Waduhh,, spion kiri kan nga ada... mmmmm

Jadi sepanjang perjalanan tadi, yang membuat tak nyaman hati adalah , si kuning hanya memiliki satu spion kanan, sementara yang kiri tidak ada... Jadi ini toh penyebab kegundahan....  hati merasa ada yang mengganjal, berkendara berasa tak nyaman,,, goyahh

Wah... hiduppun juga demikian, harus seimbang antara kehidupan dunia dan akhirat, kerja dan istirahat, berdoa dan berusaha,dan lainnya.
Bayangkan saja jika satu bagian keidupan kita tak ada, rasanya tak nyaman perjalanan kehidupan, gelisah, susah untuk merasa bahagia.
Haruslah seimbang antara materi atau fisik, mental emosional dan juga keyakinan. Benarlah teori yang disampaikan Ary Ginanjar Agustian dalam training ESQ, melalui ESQ Model nya, beliau menyampaikan bahwa manusia harus seimbang, antara fisik, emosi dan spiritual. Harus seimbang antara IQ, EQ dan SQ,

Jika salah satu nya tak kita miliki, maka kehidupan kita akan goyah, rapuh dan tak nyaman.
Bayangkan jika emosional dan rasa ketuhanan kita baik, tapi IQ kita lemah, maka kita menjadi manusia yang tidak berdaya guna. Begitu pula jika emosional kita kurang, kita mungkin menjadi orang yang tak merhargai orang lain, tak mampu merasa perasaan sekitar kita,. Dan bayangkan pula jika tak memiliki keyakinan akan ketuhanan, bisa jadi kehebatan IQ, kemampuan kita berinteraksi dengan lingkungan, hanya membuat kita serakah, bahkan tak takut berbuat dosa.

Sama seperti berkendara, kita perlu keseimbangan dalam kehidupan, seperti teori ’Balance way’ yang diungkapkan oleh Eko jalu santoso dalam buku nya ‘The Balance Way’

Coba lihat diri kita, jangan–jangan ada bagian – bagian yang lemah , atau bahkan tidak ada dalam diri kita, sehingga tak nyaman dalam kehidupan, serasa ada yang mengganjal di hati.

Kehidupan kita perlu keseimbangan.

No comments:

Post a Comment