Dalam perjalanan saya dengan mengendarai
si kuning mr. Happy beberapa waktu
lalu, saya merasa ada sesuatu yang
kurang dengan motor saya. Apaaa.. begitu,.
Sudah saya coba lihat dan periksa, semua nya baik-baik saja. Hanya memang spion
motor saya terpasang yang sebelah kanan saja. Beberapa hari sebelumnya sempat
si kuning jatuh di parkiran, sehingga spion kiri pecah, dang rangkanya patah. Al hasil, motor saya hanya memiliki satu
spion.
Saya tetap melaju dgn mr. Happy. sebenarnya perjalanan
baik-baik saja, mesin motor juga halus suaranya, lampupun normal nyalanya. Kemudi,
termasuk keadaan jalan juga terbilang biasa, hanya dijalanan terlihat sedikit
padat saja, dan ‘selip - menyelip’
diantara kendaraan lainpun sudah menjadi hal yang lumrah.
Namun saya tetap merasah kurang
nyaman, ada sesuatu yang tidak mengenakkan hati, terutama ketika saya akan
mendahului kendaraan didepan saya. Apalagi ketika saya mengambil jalan sebelah
kiri, saat mencari celah untuk si kuning, ada sesuatu yang tak enak,
apaaa begitu..
Ditambah beberapa kali saya
mendapat klakson dari kendaraan dibelakang sebelah kiri saya. Warning bagi saya ketika berpindah
kebagian jalan kekiri dan kekanan.
Saya mencoba mencari apa yg
mengganjal hati, sambil terus fokus pada kendara saya, sesekali melihat spion
kanan ketika mendahului. Saencoba untu melirik spion kiri untuk memastikan
kendaraan dibelakang kiri motor saya..... tapi tunggu.... Waduhh,, spion kiri
kan nga ada... mmmmm
Jadi sepanjang perjalanan tadi,
yang membuat tak nyaman hati adalah , si kuning hanya memiliki satu spion
kanan, sementara yang kiri tidak ada... Jadi ini toh penyebab kegundahan.... hati merasa ada yang mengganjal, berkendara
berasa tak nyaman,,, goyahh
Wah... hiduppun juga demikian,
harus seimbang antara kehidupan dunia dan akhirat, kerja dan istirahat, berdoa
dan berusaha,dan lainnya.
Bayangkan saja jika satu bagian
keidupan kita tak ada, rasanya tak nyaman perjalanan kehidupan, gelisah, susah
untuk merasa bahagia.
Haruslah seimbang antara materi
atau fisik, mental emosional dan juga keyakinan. Benarlah teori yang
disampaikan Ary Ginanjar Agustian dalam training ESQ, melalui ESQ Model nya,
beliau menyampaikan bahwa manusia harus seimbang, antara fisik, emosi dan spiritual. Harus seimbang antara IQ, EQ dan SQ,
Jika salah satu nya tak kita
miliki, maka kehidupan kita akan goyah, rapuh dan tak nyaman.
Bayangkan jika emosional dan rasa
ketuhanan kita baik, tapi IQ kita lemah, maka kita menjadi manusia yang tidak
berdaya guna. Begitu pula jika emosional kita kurang, kita mungkin menjadi
orang yang tak merhargai orang lain, tak mampu merasa perasaan sekitar kita,. Dan
bayangkan pula jika tak memiliki keyakinan akan ketuhanan, bisa jadi kehebatan
IQ, kemampuan kita berinteraksi dengan lingkungan, hanya membuat kita serakah,
bahkan tak takut berbuat dosa.
Sama seperti berkendara, kita
perlu keseimbangan dalam kehidupan, seperti teori ’Balance way’ yang diungkapkan oleh Eko jalu santoso dalam buku
nya ‘The Balance Way’
Coba lihat diri kita, jangan–jangan
ada bagian – bagian yang lemah , atau bahkan tidak ada dalam diri kita, sehingga
tak nyaman dalam kehidupan, serasa ada yang mengganjal di hati.
Kehidupan kita perlu keseimbangan.
No comments:
Post a Comment